Kasih Allah TakTerhingga
Perjalanan dalam peryertaan Tuhan,
Kami para siswa Seminari Menegah St.Yoseph Tarakan,mengawali retret kami dengan perjalanan menuju tempat mendapatkan kehidupan baru yaitu Wisma Keuskupan Tanjung Selor.Pr.Piter dan Pr.Hart,ingin memantapkan lagi panggilan kami dengan melakukan retret yang pertama kali dilakukan oleh seminarai ini selama 5 tahun beroperasi.Perjalanan kami bermula dengan rasa semangat yang menggelegar dalam diri kami.Semangat ini muncul,karena kami ingin merasakan bagaimana siih retret itu? Ditambah lagi dengan semangat yang ingin melihat bagaimana kondisi wisma keuskupan tanjung selor.
Perjalanan kami bermula dengan persiapan barang-barang keperluaan dan keberangkatan kami dari Tarakan menuju Tanjung selor sekitar jam 3:15 siang.Aku melihat teman-teman penuh dengan ketegangan dalam diri yang ditampilkan melalui raut wajah teman-temanku masing-masing.Aku bertanya-tanya dalam diri,apa siih yang mereka pikirkan?.Pertanyaam itu membuat aku bertanya-tanya,tetapi pasti dalam ketegangan itu ada sebuah isi yang mereka simpan dalam diri mereka masing-masing.Dalam speed aku berfikir apa tujuan ku mengikuti retret ini? Hal ini terjawab saat kami mulai masuk ke sebuah sungai yang dinamakan sungai kayan.Ternyata tujuan ku kesana adalah untuk lebih memperbaiki diriku agar menjadi seminaris yang lebih luar biasa daripada biasanya.
Kami sampai di tanjung sekitar jam 4:15.Sesampainya kami di tanjung kami langsung dijemput oleh Pr.Step dan sopir keuskupan.Pr.Hart menyuruh kami untuk membagi 2 kelompok sehingga tidak terlalu berebut-rebutan.Saya adalah kelompok pertama yang dihantar oleh Pr.Step.Dalam perjalanan kami menuju Wisma Keuskupan dengan rasa penuh ketegangan dan ditambah rasa capek membuat aku ingin mahu muntah,karena terlalu ngebut mobil yang disupir Pr.Step.Saya berusaha untuk tetap tenang agar tidak ketahuaan bahawa saya mahu muntah dan gugup,tetapi syukurlah kami sampai di Wisma Keuskupan dengan selamat.Kami terpaksa menunggu yang lainnya sambil menekan lonceng yang ada disamping pintu.Tidak lama kemudiaan,seoran tante membuka pintu dan kami segera memperkenalkan identitas kami dan tiba-tiba dari belakang tante itu muncul Sr.Silvana dalam hati kami semua syukurlah.Kami dijemput masuk oleh Sr.Silvana dan diterima dengan gembira.
Bisa dikatakan bawa saya “the first time” datang ke Wisma Keuskupan Tanjung Selor,sehingga saya seperti orang kampungan yang tidak pernah melihat rumah segedeh itu.Saya dan teman-teman mulai melihat kamar-kamar yang ada Wisma Keuskupan,saya yang penuh dengan rasa sedikit kaget “Ko nama kamarnya aneh ya ada yang Lukas,Yohanes dst”.Pertanyaan ini membuat saya sedikit binggung,tetapi bagi saya itu tidak penting yang pentingnya adalah bagaimana saya beradaptasi dengan kondisi disini.Tidak lama kemudiaan Pr.Hart dan teman-teman yang lain sampai.Kami langsung disuruh menuju ruang pertemuaan,karena ada sedikit yang ingin dibahasa sebelum pembagiaan kamar.
Saya sedikit aneh “ko retretnya membahas soal pemakaian wc duduk,tetapi syukurlah hal ini ternyata sangat baik bagi kami dalam pemakaian,sehingga tidak kampungan lagi kan”.Setelah selesai kami semua diarahkan oleh Pr.Hart untuk menanyakan pada suster kamar yang mana bisa ditempati.Ternyata kamar yang saya pilih dan tempati seram juga ditambah lagi jauh dari teman-teman yang lain,tetapi bagi saya bukanlah penghalang untuk tidak mengikuti retret dengan baik,melainkan itu adalah hal yang lebih baik yang dapat membantu dalam sikap dan perilaku untuk seorang yan ingin dibentuk.
Hari pertama kami ini penuh dengan kegembiraan,karena hari terakhir bagi kami semua untuk ribut dan berbicara,dikarenakan Silentium Magnum sudah hampir tiba.Kami semua persiapakan diri dan langsung menuju kapel untuk berlatih memuji nama Tuhan pada hari minggu besoknnya.Setelah itu,makan malam dan sekitar jam 7:50 kami semua langsung menuju katedral untuk gladi bersih yang terakhir kalinya sebelum tampil besok.Setelah selesai latihan kami semua pulang dan penuh percaya diri akan tampil dengan mantap besok.
Keesokkan harinya,kami semua bergegas untuk siap karena kami harus latihan sebentar dulu dikatedral sebelum tampil.Walaupun latihan kami hanya berapa kali saja,tetapi penampilan kami jauh lebih baik daripada biasanya puji Tuhan 98% sukses.Kami semua refreshsing dulu baru bermulannya Silentium Mangnum.Kami semua pulang dan sampai di Wisma Keuskupan jam 10:40,sesampainya disana semua penuh dengan Silentium Mangnum.Semua urus kegiatan masing-masing selama retret dan persiapa untuk materi pertama kami yaitu Gerbang Suci.Dalam materi ini,kami semua dijelaskan Apa itu retret? Tujuan retret? persyaratan dasar dalam retret? Dan tata tertib retret?.Setelah selesai penjelasan dan kegiatan lainnya kami bermula dengan materi pertama yaitu:ALLAH MENGASIHIKU.Dalam materi ini kami diajak untuk menemukan apa kebaikan Tuhan yang pernah diberikan Tuhan kepada kami? Syukurlah materi untuk mengenl diri kami sendiri melalui Allah Mengasihi kami tuntas walaupun tidak sempurna.Setelah itu kami mulai ke materi berikutnya yaitu:MALAIKAT DALAM HIDUPKU.Sebelum mengerjakan kami disuruh meditasi 30 menit,tulis dibuku refleksi 30 menit dan tulis intinnya di kertas putih dan diberikan hiasan 30 menit,sehingga tidak ada waktu terbuang untuk hal-hal yang tidak berguna.Dengan penuh semangat kami semua melanjutkan dengan materi terakhir untuk hari kedua yaitu:KEHADIRANKU ADALAH ANUGERAH. Materi yang ketiga ini ada hubungannya dengan materi yang sebelumnya sehingga kami semua yang membuatnya tidak perlu berfikir banyak intinnya mengenal diri sendiri dan bagimana menghubungkan dengan materi sebelumnya.Semua materi yang diberikan oleh Pr.Hart mengalir seperti air,jika tidak diikuti dengan baik maka semuanya akan bubar dalam penulisan,meditasi dan membaca kitab suci.
Hari yang ketiga kami diajarkan untuk bagaimana mengolah diri agar merasakan sifat dalam diri kami masing-masing melalui suatu hal yang bagi saya terlalu aneh yaitu:WALKING OF BUDDHA.Dalam hal ini kami disuruh untuk mengontrol diri kami agar tidak menjadi orang yang bersifat sensitive dalam perilaku.Setelah selesai kami diresapkan lagi dengan materi yang sedikit mengejutkan dimana kami diajarkan untuk jujur dalam menulisakan pengalaman kami yang Menolak Kasih Allah.Materi ini dinamakan:KASIH ALLAH TIADA HENTI.Setelah selesai materi pertama kami dilanjutkan dengan refresing sambil potus,tetapi dalam posisi Silentium.Kami semua dibawa lebih dalam lagi untuk mengenal diri kami siapa melalui materi kami yang kedua yaitu:GODAAN SETAN.Bagi diri saya hal ini agak sulit,karena bingung harus mengingat kembali masa lalu,tetapi disini kami diajarkan untuk berjuang menemukannya dan syukurlah saya bisa.Setiap orang pasti mempunyai pengalaman jatuh atau pahit,disinilah materi kami yang terakhir untuk hari ketiga yang bertemakan:AKU JATUH.Disinilah aku menemukan kelemahanku yang selama ini membuat aku terbawa arus sehingga aku sulit kepinggir untuk mencari penolong dalam membuat diriku berubah,tetapi syukurlah retret ini sangat membantu aku dala berubah dan disinilah aku menemukan suatu pinggiran sungai yang dapat merubah hidupku.
Setelah selesai materi hari ketiga kami semua diajak untuk menemukan kecenderungan-kecenderungan dalam diri kami,sehingga kami dapat mengolahnya dan membantu kami untuk berubah.Kami iman kami dikuatkan lagi dengan bantuaan pengakuaan dosa dengan Pr.Silvester dan ditambah lagi dengan Adorasi semalam,sehingga kekuatan dalam menantang godaan setan sangat mantap dan kuat.
Hari yang penuh kejutan,karena temanku Win,Fredy,Joni dan Lui konflik dalam sarapan pagi.Peristiwa yang sangat menegangkan bagi ku,karena kaget-kaget peristiwa ini terjadi.Tetapi syukurlah dapat diatasi dengan baik oleh Pr.Hart dan sebagai balasan saya disuruh tampar teman-teman,tetapi saya tidak mahu sehingga saya yang ditampar oleh Lui.Dengan rendah hati dan sedikit kecewa saya menerima segala tamparan yang berbunyi tiga kali dipipi kiriku.Syukur semoga Tuhan Memberkati-mu.Kami terlambat masuk materi sehingga semua jadwal diatur kembali,tetapi syukurlah materi kami dari mengenal sikap diri kami dengan judul:AKU YANG KUPUNYA.Dan selanjutnya dengan materi yang membantu kami untuk mengenal diri kami melalui alam ciptaan dan yang saya pilih adalah aliran sungai yang tenang,karena sikap saya adalah “Seorang Yang Pencinta Damai”,karena itu saya pilih aliran sungai.Materi kami mengalir dengan materi selanjutnya yaitu menjawab panggilan Tuhan dengan melakukan meditasi tiarap.Dalam diriku seperti aku dipanggilan betulan dan ditabis,tetapi itu ternyata khyalan yang bisa ku pikirkan.Sejenak kata-kata ayahku terlintas dipikiranku “Kenapa Orang Lain Bisa Kamu Tidak Bisa”,oleh karena itu aku bangkit berdiri dan mulai berfikir harapan orang tua ku kepadaku apakah bisa aku capai dengan perjuanganku.Tetapi tiada kata untuk terus mencoba dan berjuang.Dalam semangat jaungku ternyata aku harus memilki cara bagaimana aku “Membangun Mimpiku” dalam materi selanjungnya.Ternyata caraku ialah mengingat kata –kata orang tuaku,Pr.Hart dan pesan kesan yang aku dapatkan dalam retret ini.
Hari yang terakhir bagiku untuk mengikuti retret.Ternyata aku sungguh merasakan penuh dengan merpati-merpati diatas kepalaku yang telah kudapatkan selama retret ini.Dalam materi terakhir kami diutus untuk melayani sesama yang memerlukan dan selalu percaya bahawa Tuhan Yesus menyertaiku selamanya.Amin
Retret kami ditutup dengan misa bersama dan masing-masing mengucapkan niat yang ingin dibawa pulang dan setelah itu,kami bergifo dan go back to home.Syukurlah kami sampai ditarakan dengan selamat dan penuh penyertaan Tuhan walaupun kecapean,tetapi aku tetap semangat.Semoga penyertaan Tuhan membawa aku dalam perutusanku.Amin
Kami para siswa Seminari Menegah St.Yoseph Tarakan,mengawali retret kami dengan perjalanan menuju tempat mendapatkan kehidupan baru yaitu Wisma Keuskupan Tanjung Selor.Pr.Piter dan Pr.Hart,ingin memantapkan lagi panggilan kami dengan melakukan retret yang pertama kali dilakukan oleh seminarai ini selama 5 tahun beroperasi.Perjalanan kami bermula dengan rasa semangat yang menggelegar dalam diri kami.Semangat ini muncul,karena kami ingin merasakan bagaimana siih retret itu? Ditambah lagi dengan semangat yang ingin melihat bagaimana kondisi wisma keuskupan tanjung selor.
Perjalanan kami bermula dengan persiapan barang-barang keperluaan dan keberangkatan kami dari Tarakan menuju Tanjung selor sekitar jam 3:15 siang.Aku melihat teman-teman penuh dengan ketegangan dalam diri yang ditampilkan melalui raut wajah teman-temanku masing-masing.Aku bertanya-tanya dalam diri,apa siih yang mereka pikirkan?.Pertanyaam itu membuat aku bertanya-tanya,tetapi pasti dalam ketegangan itu ada sebuah isi yang mereka simpan dalam diri mereka masing-masing.Dalam speed aku berfikir apa tujuan ku mengikuti retret ini? Hal ini terjawab saat kami mulai masuk ke sebuah sungai yang dinamakan sungai kayan.Ternyata tujuan ku kesana adalah untuk lebih memperbaiki diriku agar menjadi seminaris yang lebih luar biasa daripada biasanya.
Kami sampai di tanjung sekitar jam 4:15.Sesampainya kami di tanjung kami langsung dijemput oleh Pr.Step dan sopir keuskupan.Pr.Hart menyuruh kami untuk membagi 2 kelompok sehingga tidak terlalu berebut-rebutan.Saya adalah kelompok pertama yang dihantar oleh Pr.Step.Dalam perjalanan kami menuju Wisma Keuskupan dengan rasa penuh ketegangan dan ditambah rasa capek membuat aku ingin mahu muntah,karena terlalu ngebut mobil yang disupir Pr.Step.Saya berusaha untuk tetap tenang agar tidak ketahuaan bahawa saya mahu muntah dan gugup,tetapi syukurlah kami sampai di Wisma Keuskupan dengan selamat.Kami terpaksa menunggu yang lainnya sambil menekan lonceng yang ada disamping pintu.Tidak lama kemudiaan,seoran tante membuka pintu dan kami segera memperkenalkan identitas kami dan tiba-tiba dari belakang tante itu muncul Sr.Silvana dalam hati kami semua syukurlah.Kami dijemput masuk oleh Sr.Silvana dan diterima dengan gembira.
Bisa dikatakan bawa saya “the first time” datang ke Wisma Keuskupan Tanjung Selor,sehingga saya seperti orang kampungan yang tidak pernah melihat rumah segedeh itu.Saya dan teman-teman mulai melihat kamar-kamar yang ada Wisma Keuskupan,saya yang penuh dengan rasa sedikit kaget “Ko nama kamarnya aneh ya ada yang Lukas,Yohanes dst”.Pertanyaan ini membuat saya sedikit binggung,tetapi bagi saya itu tidak penting yang pentingnya adalah bagaimana saya beradaptasi dengan kondisi disini.Tidak lama kemudiaan Pr.Hart dan teman-teman yang lain sampai.Kami langsung disuruh menuju ruang pertemuaan,karena ada sedikit yang ingin dibahasa sebelum pembagiaan kamar.
Saya sedikit aneh “ko retretnya membahas soal pemakaian wc duduk,tetapi syukurlah hal ini ternyata sangat baik bagi kami dalam pemakaian,sehingga tidak kampungan lagi kan”.Setelah selesai kami semua diarahkan oleh Pr.Hart untuk menanyakan pada suster kamar yang mana bisa ditempati.Ternyata kamar yang saya pilih dan tempati seram juga ditambah lagi jauh dari teman-teman yang lain,tetapi bagi saya bukanlah penghalang untuk tidak mengikuti retret dengan baik,melainkan itu adalah hal yang lebih baik yang dapat membantu dalam sikap dan perilaku untuk seorang yan ingin dibentuk.
Hari pertama kami ini penuh dengan kegembiraan,karena hari terakhir bagi kami semua untuk ribut dan berbicara,dikarenakan Silentium Magnum sudah hampir tiba.Kami semua persiapakan diri dan langsung menuju kapel untuk berlatih memuji nama Tuhan pada hari minggu besoknnya.Setelah itu,makan malam dan sekitar jam 7:50 kami semua langsung menuju katedral untuk gladi bersih yang terakhir kalinya sebelum tampil besok.Setelah selesai latihan kami semua pulang dan penuh percaya diri akan tampil dengan mantap besok.
Keesokkan harinya,kami semua bergegas untuk siap karena kami harus latihan sebentar dulu dikatedral sebelum tampil.Walaupun latihan kami hanya berapa kali saja,tetapi penampilan kami jauh lebih baik daripada biasanya puji Tuhan 98% sukses.Kami semua refreshsing dulu baru bermulannya Silentium Mangnum.Kami semua pulang dan sampai di Wisma Keuskupan jam 10:40,sesampainya disana semua penuh dengan Silentium Mangnum.Semua urus kegiatan masing-masing selama retret dan persiapa untuk materi pertama kami yaitu Gerbang Suci.Dalam materi ini,kami semua dijelaskan Apa itu retret? Tujuan retret? persyaratan dasar dalam retret? Dan tata tertib retret?.Setelah selesai penjelasan dan kegiatan lainnya kami bermula dengan materi pertama yaitu:ALLAH MENGASIHIKU.Dalam materi ini kami diajak untuk menemukan apa kebaikan Tuhan yang pernah diberikan Tuhan kepada kami? Syukurlah materi untuk mengenl diri kami sendiri melalui Allah Mengasihi kami tuntas walaupun tidak sempurna.Setelah itu kami mulai ke materi berikutnya yaitu:MALAIKAT DALAM HIDUPKU.Sebelum mengerjakan kami disuruh meditasi 30 menit,tulis dibuku refleksi 30 menit dan tulis intinnya di kertas putih dan diberikan hiasan 30 menit,sehingga tidak ada waktu terbuang untuk hal-hal yang tidak berguna.Dengan penuh semangat kami semua melanjutkan dengan materi terakhir untuk hari kedua yaitu:KEHADIRANKU ADALAH ANUGERAH. Materi yang ketiga ini ada hubungannya dengan materi yang sebelumnya sehingga kami semua yang membuatnya tidak perlu berfikir banyak intinnya mengenal diri sendiri dan bagimana menghubungkan dengan materi sebelumnya.Semua materi yang diberikan oleh Pr.Hart mengalir seperti air,jika tidak diikuti dengan baik maka semuanya akan bubar dalam penulisan,meditasi dan membaca kitab suci.
Hari yang ketiga kami diajarkan untuk bagaimana mengolah diri agar merasakan sifat dalam diri kami masing-masing melalui suatu hal yang bagi saya terlalu aneh yaitu:WALKING OF BUDDHA.Dalam hal ini kami disuruh untuk mengontrol diri kami agar tidak menjadi orang yang bersifat sensitive dalam perilaku.Setelah selesai kami diresapkan lagi dengan materi yang sedikit mengejutkan dimana kami diajarkan untuk jujur dalam menulisakan pengalaman kami yang Menolak Kasih Allah.Materi ini dinamakan:KASIH ALLAH TIADA HENTI.Setelah selesai materi pertama kami dilanjutkan dengan refresing sambil potus,tetapi dalam posisi Silentium.Kami semua dibawa lebih dalam lagi untuk mengenal diri kami siapa melalui materi kami yang kedua yaitu:GODAAN SETAN.Bagi diri saya hal ini agak sulit,karena bingung harus mengingat kembali masa lalu,tetapi disini kami diajarkan untuk berjuang menemukannya dan syukurlah saya bisa.Setiap orang pasti mempunyai pengalaman jatuh atau pahit,disinilah materi kami yang terakhir untuk hari ketiga yang bertemakan:AKU JATUH.Disinilah aku menemukan kelemahanku yang selama ini membuat aku terbawa arus sehingga aku sulit kepinggir untuk mencari penolong dalam membuat diriku berubah,tetapi syukurlah retret ini sangat membantu aku dala berubah dan disinilah aku menemukan suatu pinggiran sungai yang dapat merubah hidupku.
Setelah selesai materi hari ketiga kami semua diajak untuk menemukan kecenderungan-kecenderungan dalam diri kami,sehingga kami dapat mengolahnya dan membantu kami untuk berubah.Kami iman kami dikuatkan lagi dengan bantuaan pengakuaan dosa dengan Pr.Silvester dan ditambah lagi dengan Adorasi semalam,sehingga kekuatan dalam menantang godaan setan sangat mantap dan kuat.
Hari yang penuh kejutan,karena temanku Win,Fredy,Joni dan Lui konflik dalam sarapan pagi.Peristiwa yang sangat menegangkan bagi ku,karena kaget-kaget peristiwa ini terjadi.Tetapi syukurlah dapat diatasi dengan baik oleh Pr.Hart dan sebagai balasan saya disuruh tampar teman-teman,tetapi saya tidak mahu sehingga saya yang ditampar oleh Lui.Dengan rendah hati dan sedikit kecewa saya menerima segala tamparan yang berbunyi tiga kali dipipi kiriku.Syukur semoga Tuhan Memberkati-mu.Kami terlambat masuk materi sehingga semua jadwal diatur kembali,tetapi syukurlah materi kami dari mengenal sikap diri kami dengan judul:AKU YANG KUPUNYA.Dan selanjutnya dengan materi yang membantu kami untuk mengenal diri kami melalui alam ciptaan dan yang saya pilih adalah aliran sungai yang tenang,karena sikap saya adalah “Seorang Yang Pencinta Damai”,karena itu saya pilih aliran sungai.Materi kami mengalir dengan materi selanjutnya yaitu menjawab panggilan Tuhan dengan melakukan meditasi tiarap.Dalam diriku seperti aku dipanggilan betulan dan ditabis,tetapi itu ternyata khyalan yang bisa ku pikirkan.Sejenak kata-kata ayahku terlintas dipikiranku “Kenapa Orang Lain Bisa Kamu Tidak Bisa”,oleh karena itu aku bangkit berdiri dan mulai berfikir harapan orang tua ku kepadaku apakah bisa aku capai dengan perjuanganku.Tetapi tiada kata untuk terus mencoba dan berjuang.Dalam semangat jaungku ternyata aku harus memilki cara bagaimana aku “Membangun Mimpiku” dalam materi selanjungnya.Ternyata caraku ialah mengingat kata –kata orang tuaku,Pr.Hart dan pesan kesan yang aku dapatkan dalam retret ini.
Hari yang terakhir bagiku untuk mengikuti retret.Ternyata aku sungguh merasakan penuh dengan merpati-merpati diatas kepalaku yang telah kudapatkan selama retret ini.Dalam materi terakhir kami diutus untuk melayani sesama yang memerlukan dan selalu percaya bahawa Tuhan Yesus menyertaiku selamanya.Amin
Retret kami ditutup dengan misa bersama dan masing-masing mengucapkan niat yang ingin dibawa pulang dan setelah itu,kami bergifo dan go back to home.Syukurlah kami sampai ditarakan dengan selamat dan penuh penyertaan Tuhan walaupun kecapean,tetapi aku tetap semangat.Semoga penyertaan Tuhan membawa aku dalam perutusanku.Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar